Like us on Facebook

Senin, 12 Januari 2015

Hadi Yanuar

Harga Bitcoin Anjlok. Mungkin ini Penyebabnya?

Pada tanggal 5 Januari 2015, pasar jual beli Bitcoin terbesar kedua di dunia bernama Bitstamp, terpaksa menutup situsnya dan meminta semua member untuk berhenti melakukan deposit ke wallet mereka. Trade exchange yang volume perdagangannya mencapai 15.000 Bitcoin dalam sehari itu menyatakan bahwa BitStamp telah kehilangan kurang lebih 19.000 Bitcoin (atau seharga 5,1 juta dollar AS pada saat itu). Hingga saat ini, belum diketahui pasti apa atau siapa penyebab lenyapnya sejumlah Bitcoin tersebut.
Pembobolan dalam sistem keamanan BitStamp ini membuat orang-orang teringat tentang apa yang terjadi di Mt.Gox. Harga Bitcoin anjlok sebanyak $200 dalam sehari karena ada 744.000 Bitcoin yang hilang akibat kesalahan manajemen di Mt.Gox. Tanpa ganti rugi, Mt.Gox bangkrut dan rasa percaya publik akan Bitcoin mulai melemah. Keadaan ini menyebabkan harga Bitcoin
terus menurun dari yang awalnya $800 menjadi $150 per Bitcoin. Kasus serupa terulang kembali di Bitstamp ketika pasar tersebut menutup situsnya secara mendadak. Disitulah saatnya komunitas Bitcoin mulai bertanya, “Apakah BitStamp akan berakhir seperti Mt. Gox?”
Bitstamp tutup kurang lebih selama 5 hari, dan pada saat itu, harga Bitcoin yang awalnya berada di harga 4 juta, menurun ke harga 3,5 juta. Banyak yang berspekulasi bahwa ada kemungkinan 19.000 Bitcoin yang hilang dari Bitstamp dijual dalam waktu bersamaan. Masyarakat yang sudah pesimis dengan Bitcoin, merasa bahwa harga Bitcoin akan semakin turun seperti apa yang terjadi di kasus Mt.Gox. Namun apa yang benar-benar terjadi saat ini?
Selama BitStamp tutup, harga Bitcoin memang anjlok ke harga 3,5 juta namun mencapai kestabilan di titik tersebut. Bersamaan dengan Bitcoin, komunitas pengguna mata uang digital tersebut juga bertambah dewasa. Hasil laporan dari CoinDesk menyebutkan bahwa meskipun harga Bitcoin menurun, ekosistem Bitcoin berkembang pesat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Volume perdagangan Bitcoin yang awalnya berada di angka 15 milyar dollar AS di tahun 2013, meningkat menjadi 23 milyar dollar AS di tahun 2014. Belum lagi ditambah merchant dengan penghasilan milyar dollar AS per tahun seperti Microsoft, Dell, dan Expedia yang menerima Bitcoin. Jumlah academia yang meneliti tentang Bitcoin pun meningkat tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Semua ini menunjukkan bahwa Bitcoin tetap bertahan meskipun diterjang dengan berbagai musibah.
Kini BitStamp.net sudah kembali beroperasi dan mereka memberikan biaya transaksi gratis kepada membernya untuk berdagang Bitcoin di tempat mereka selama seminggu demi menebus kesalahan mereka. Tidak seperti Mt.Gox, BitStamp berjanji akan mengganti rugi semua Bitcoin yang hilang kepada pemilik masing-masing. Saat ini, komunitas Bitcoin sudah mulai dewasa dan bertanggung jawab dengan keberadaan cryptocurrency yang mereka punya. Pelajaran yang dapat kita petik adalah selama kita masih percaya dengan Bitcoin, maka Bitcoin tidak akan mati. Meskipun banyak musibah yang menerpa, potensi yang dimiliki Bitcoin bukan berarti menjadi tidak berarti. Bitcoin, hingga detik ini, adalah teknologi pertama yang dapat merubah dunia finansial menjadi tempat yang lebih baik, lebih murah, dan anti politisasi.
Bukankah itu yang sebenarnya kita inginkan?

Opini dari Suasti Atmastuti Astaman
Business Development Manager, Bitcoin Indonesia

Hadi Yanuar

About Hadi Yanuar -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :