Penggalan Bait dalam Hati
Mungkin masih belum lama ini. Aku hanya seorang perangkai yang ingin seperti yang lain. Yang ku ingat, saat itu aku telah selesai menyelesaikan sebuah event dalam sebuah game. Yah, harus aku akui aku adalah seorang maniak game. Dan tahukah kau, saat itu aku bertemu sebuah karakter game yang entah kenapa aku harus berhenti menyapa, aku bingung apa yang harus aku lakukan. Dan ah ya, apa kau sudah mempunyai seorang master. Itu yang paling awal aku ucapkan, walau dalam pikiran terdalamku tersembunyi hal yang tak aku tahu. Yang aku tahu segera, dia adalah seorang wanita. Aku mengetahuinya sesaat setelah dia memberikan email pertemanannya padaku.
Hari itu, aku lebih banyak bicara dengannya walau lewat game. Aneh ya, seorang psikopat sepertiku yang sudah terbiasa sendiri dan paling benci bicara disaat ada seorang wanita bisa memulai sebuah pembicaraan dengan sangat baik, itupun dengan seorang wanita. Saling bertanya, menemani dia Quest, sampai aku lupa pada game yang aku mainkan. Padahal bagi seorang yang sangat egois sepertiku, hal itu tak akan mungkin terjadi.
Caranya bicara, bertanya, ejekannya yang kental padaku jika membuat sebuah kesalahan. Kenapa aku tak marah! Entahlah. Yang aku tahu, kau seperti menghipnotisku. Membuat diri ini ingin tetap hidup. Sesuatu yang kosong dalam diriku seperti kau isi. Apa kau air, atau udara, apa? Kenapa kau bisa menembus celah-celah energiku yang sudah aku pastikan tak ada. Pembicaraan yang awalnya sederhana denganmu, kini selalu aku nantikan walau jarak ini tak memungkinkan aku mendengar suaramu. Aku selalu bertanya, WHY? Kenapa aku seperti terkena simpony bunga yang mekar disaat musim semi.
Terkadang disaat aku melihat akunmu yang tertera di daftar list terbuka. Aku selalu ingin saja menyapa. walau aku selalu menahan, I can't. aku bahkan bisa merasakan kekhawatiran disaat kamu tak menampakkan tanda pada beberapa waktu saja. Dan bahkan aku sanggup membicarakan hal rancu ini pada orang-orang yang aku suka. Orang yang aku anggap saudara. Ini, sesuatu yang baru bagiku.
Tanpa aku sadar, aku sering menggumam namamu. Menulis setiap goresan dalam setiap lembar hanya untuk sebuah namamu yang bahkan aku tidak tahu keutuhannya. Kau seperti hadir disetiap mimpi yang aku jalani setiap pekat walau aku tahu aku tak pernah melihatmu, karna mimpi itu hanya aku bisa merasakan kamu. Aku selalu ingin memelukmu, walau lewat mimpi. Hari-hariku yang terbiasa dalam kelemahan sepi, kini berbalik menguat kepada suatu kekuatan keabadian. Apalagi disaat aku bisa bicara denganmu walau lewat sebuah kamuflase status persahabatan yang dibuat oleh orang yang bahkan kita tidak pernah bicara dengannya. Walau itu hanya singkat, walau itu hanya kau jawab dengan satu-dua kata. Itu sudah cukup untuk menguatkan aku pada sebuah keistimewaan yang bahkan aku tidak tahu apa itu.
Salahkah aku? Ini apa? Kenapa aku menuliskan ini? Bukankah yang biasa aku tulis hanya sebuah diary atau karangan tentang betapa dalamnya dunia. Berlebihan ya jika aku selalu mengatakannya? Yang aku tahu dari semua ini. Semua makluk Allah berlebihan disaat dia jatuh cinta.
Ah, ya. Kenapa tidak terpikir dari awal. Aku sedang jatuh cinta. Kau mengganguku. Setiap langkah yang aku lakukan, entah kenapa kau selalu ada dalam iringan otakku. Membuatnya bekerja semakin deras, memompa setiap denyut darah hanya untuk memikirkanmu. Apa yang aku pikirkan kenapa ada kamu!
Ah, mungkinkah ini. Benarkah ini yang dhnamakan jatuh cinta. Awalnya yang aku tau dari orang lain hanya kata suka. Tapi ini, membuat aku terlalu bersemangat untuk selalu melangkah.
Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta. Benarkah, entahlah! Yang aku tahu dia mengisi setiap goresan yang aku buat.
Walau aku pernah mengatakan tentang ini. Walau aku tahu, ada hal yang membuat kamu tak bisa menerima saat ini karena itu. Aku menunggumu untuk melakukan ini bersamaku, disini.
Karena aku mencintaimu. Aku merindukanmu yang bahkan aku tak tahu mengapa aku begitu gila akan dirimu.
Kepada kamu, orang yang aku tunggu untuk bersamaku.
13rdZodiac ~ ♥
Hari itu, aku lebih banyak bicara dengannya walau lewat game. Aneh ya, seorang psikopat sepertiku yang sudah terbiasa sendiri dan paling benci bicara disaat ada seorang wanita bisa memulai sebuah pembicaraan dengan sangat baik, itupun dengan seorang wanita. Saling bertanya, menemani dia Quest, sampai aku lupa pada game yang aku mainkan. Padahal bagi seorang yang sangat egois sepertiku, hal itu tak akan mungkin terjadi.
Caranya bicara, bertanya, ejekannya yang kental padaku jika membuat sebuah kesalahan. Kenapa aku tak marah! Entahlah. Yang aku tahu, kau seperti menghipnotisku. Membuat diri ini ingin tetap hidup. Sesuatu yang kosong dalam diriku seperti kau isi. Apa kau air, atau udara, apa? Kenapa kau bisa menembus celah-celah energiku yang sudah aku pastikan tak ada. Pembicaraan yang awalnya sederhana denganmu, kini selalu aku nantikan walau jarak ini tak memungkinkan aku mendengar suaramu. Aku selalu bertanya, WHY? Kenapa aku seperti terkena simpony bunga yang mekar disaat musim semi.
Terkadang disaat aku melihat akunmu yang tertera di daftar list terbuka. Aku selalu ingin saja menyapa. walau aku selalu menahan, I can't. aku bahkan bisa merasakan kekhawatiran disaat kamu tak menampakkan tanda pada beberapa waktu saja. Dan bahkan aku sanggup membicarakan hal rancu ini pada orang-orang yang aku suka. Orang yang aku anggap saudara. Ini, sesuatu yang baru bagiku.
Tanpa aku sadar, aku sering menggumam namamu. Menulis setiap goresan dalam setiap lembar hanya untuk sebuah namamu yang bahkan aku tidak tahu keutuhannya. Kau seperti hadir disetiap mimpi yang aku jalani setiap pekat walau aku tahu aku tak pernah melihatmu, karna mimpi itu hanya aku bisa merasakan kamu. Aku selalu ingin memelukmu, walau lewat mimpi. Hari-hariku yang terbiasa dalam kelemahan sepi, kini berbalik menguat kepada suatu kekuatan keabadian. Apalagi disaat aku bisa bicara denganmu walau lewat sebuah kamuflase status persahabatan yang dibuat oleh orang yang bahkan kita tidak pernah bicara dengannya. Walau itu hanya singkat, walau itu hanya kau jawab dengan satu-dua kata. Itu sudah cukup untuk menguatkan aku pada sebuah keistimewaan yang bahkan aku tidak tahu apa itu.
Salahkah aku? Ini apa? Kenapa aku menuliskan ini? Bukankah yang biasa aku tulis hanya sebuah diary atau karangan tentang betapa dalamnya dunia. Berlebihan ya jika aku selalu mengatakannya? Yang aku tahu dari semua ini. Semua makluk Allah berlebihan disaat dia jatuh cinta.
Ah, ya. Kenapa tidak terpikir dari awal. Aku sedang jatuh cinta. Kau mengganguku. Setiap langkah yang aku lakukan, entah kenapa kau selalu ada dalam iringan otakku. Membuatnya bekerja semakin deras, memompa setiap denyut darah hanya untuk memikirkanmu. Apa yang aku pikirkan kenapa ada kamu!
Ah, mungkinkah ini. Benarkah ini yang dhnamakan jatuh cinta. Awalnya yang aku tau dari orang lain hanya kata suka. Tapi ini, membuat aku terlalu bersemangat untuk selalu melangkah.
Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta. Benarkah, entahlah! Yang aku tahu dia mengisi setiap goresan yang aku buat.
Walau aku pernah mengatakan tentang ini. Walau aku tahu, ada hal yang membuat kamu tak bisa menerima saat ini karena itu. Aku menunggumu untuk melakukan ini bersamaku, disini.
Karena aku mencintaimu. Aku merindukanmu yang bahkan aku tak tahu mengapa aku begitu gila akan dirimu.
Kepada kamu, orang yang aku tunggu untuk bersamaku.
13rdZodiac ~ ♥